Orang Kaya

 

Pict by: www.pixabay.com

Bicara tentang kaya, bisa jadi masing-masing dari kita memiliki versi yang berbeda. Ada yang bicara kaya karena banyaknya materi, ada yang bicara kaya karena banyaknya relasi, dan lebih menarik lagi ada yang bicara kaya karena adanya kejernihan hati. 

         Mereka yang bicara materi, berdalih sebab dengan materi segalanya bisa dipunyai dan dibeli. Sementara mereka yang bicara relasi, berdalih sebab dengan relasi akan ada banyak peluang bisa ditemui. Adapun bagi mereka yang bicara kejernihan hati, bersabar dan mengikhlaskan yang belum dipunyai adalah tanda kayanya hati. Ibnu Maskawaih, seorang filosof di bidang Etika pernah menuturkan bahwa orang yang miskin adalah mereka yang terlalu banyak keinginan dan keperluannya, dan orang yang kaya adalah mereka yang tidak menginginkan apa-apa, tidak menghajatkan apa-apa. Maka sungguhlah layak bila Allah SWT adalah yang paling kaya dari segala yang kaya. Sebab hanya Dialah yang tidak memiliki hajat kepada siapapun, dan segala sesuatu adalah kepunyaan-Nya.

        Memiliki kekayaan materi bukanlah suatu kesalahan. Namun akan menjadi salah manakala banyaknya materi menjadikan kerasnya hati dan enggan berbagi. Pun juga dengan kekayaan relasi, itu bukanlah kekeliruan dan bahkan terkadang itu dibutuhkan. Namun manakala dengan relasi membuat semakin jumawanya diri, sungguh yang demikian itu sebenar-benarnya kekeliruan. Dan alangkah bahagianya manakala kita memiliki ketiganya, dimana kekayaan hati menjadikan materi dan relasi yang dipunyai membuat diri semakin mawas diri dan rendah hati.

 Semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung :)

 

Saudaramu,
FARID J. 



 

3 comments: